Kata Mutiara Untuk Penghafal Al Quran, Kenapa Bisa Lupa Hafalan?

KhazanahImani.com - Seorang penghafal Al Quran harus senantiasa memperbaharui semangatnya untuk berinteraksi dengan Al Quran.

Diantara cara menambah semangat unetuk menghafalkan Al Quran adalah dengan membaca maupun mendengarkan kata-kata mutiara.

Bisa jadi, motivasi dari kata mutiara dapat lebih memberikan dorongan kepada para penghafal Al Quran untuk lebih bersemangat lagi dalam berjuang.

Maka dari itu, inilah beberapa kata mutiara untuk penghafal Al Quran agar lebih semangat dalam berinteraksi bersama Al Quran.

Baca Juga: 7 Kata Mutiara atau Quotes Untuk Hafizh Quran, Harus Pandai Atur Waktu

"Kenapa selalu ada salah dan lupa dalam hafalan Al Quran? Karena Allah ingin kita selalu Muroja'ah (mengulang hafalan Al Quran). Seandainya tidak ada salah dan lupa, mungkin kita tidak akan Muroja'ah setelah khatam."
(KH. Ahmad Fathoni Dimyati.)

"Kalau Al Quran sudah menjadi kecintaan seseorang, maka dalam tiap susahnya, sedihnya, penatnya, sumpeknya, sakitnya, Al Quran akan menjadi obat terbaik baginya."
(Ning Dewi Yukha Nida)

"Menghafal Al Quran itu mudah, yang sulit itu mempertahankannya, dan yang paling sakit itu adalah saat membaca beberapa surat lalu hati berbisik, 'dulu aku pernah hafal ayat ini'."
(Rizalkiman)

"Jika diberikan anugerah didalam dada berupa Al Quran. Maka wajib disyukuri dalam bentuk Muroja'ah sepanjang masa sampai meninggal dunia."
(Ibu Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali)

"Orang yang mau berinteraksi dengan Al Quran itu tidak akan pernah rugi. Mendengarkan bacaan Al Quran mendapatkan Rahmat. Melihat mushaf dicatat sebagai ibadah. Membaca Al Quran jika masih terbata-bata mendapatkan dua pahala : pahala membaca Al Quran dan pahala kesulitan membaca Al Quran. Jika mahir, maka akan dikumpulkan bersama malaikat Safaratul Kiramil Bararah."
(Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad)

Baca Juga: Kata Mutiara atau Kutipan Agar Istiqomah Menghafal Quran dan Murojaah Setiap Saat

"Orang yang mau Istiqomah membaca dan menjaga Al Quran, maka hidupnya akan dipenuhi dengan cahaya. Sel-sel otaknya bercahaya, hatinya bercahaya, matanya bercahaya, telinganya bercahaya, seluruh badannya bercahaya, karena apa yang dibaca dan dijaga adalah cahaya diatas cahaya."
(Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad)

"Menghafal itu butuh kesabaran yang kuat dan keistiqomahan yang besar."
(Ibu Nyai Hj. Laily Nafis Sufyan)