KhazanahImani.com - Sebenarnya, Nabi Syuaib sebelumnya terkenal sebagai orang yang baik diantara kaumnya.
Namun, semenjak ia menyampaikan risalah dakwah dari Allah ﷻ, orang-orang di kaumnya mulai memusuhi nabi Syuaib.
Mereka tidak sudi meninggalkan kebiasaan yang telah mereka dapatkan dari nenek moyang, sekalipun itu adalah hal yang salah.
Sebagaimana diungkap dalam ayat ini, juga dijelaskan dalam tafsir Al Mukhtashar, bahwa Nabi Syuaib sebenarnya dianggap kaumnya sebagai orang yang santun dan berakal.
Allah ﷻ berfirman,
قَالُوا۟ يَٰشُعَيْبُ أَصَلَوٰتُكَ تَأْمُرُكَ أَن نَّتْرُكَ مَا يَعْبُدُ ءَابَآؤُنَآ أَوْ أَن نَّفْعَلَ فِىٓ أَمْوَٰلِنَا مَا نَشَٰٓؤُا۟ ۖ إِنَّكَ لَأَنتَ ٱلْحَلِيمُ ٱلرَّشِيدُ
Qālụ yā syu'aibu a ṣalātuka ta`muruka an natruka mā ya'budu ābā`unā au an naf'ala fī amwālinā mā nasyā`, innaka la`antal-ḥalīmur-rasyīd
Mereka berkata: "Hai Syu'aib, apakah sholatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal".[QS Hud : 87]
Artikel Terkait
Aturan Bagi Pedagang Dalam Al Quran, Surat Hud Ayat 85
Larangan Mengurangi Upah Pekerja Dalam Al Quran, Surat Hud Ayat 85
Rezeki Halal Itu Berkah Meskipun Sedikit, Tadabbur Surat Hud Ayat 86
Shalat Nabi Syuaib Membuat Heran Kaumnya, Surat Hud Ayat 87
Kaum Nabi Syuaib Menyembah Patung dan Berhala, Surat Hud Ayat 87