Hadits tentang Hutang Dibayar di Akhirat

KhazanahImani.com - Hendaknya setiap muslim tidak bermudah-mudah untuk berhutang kepada orang lain.

Orang yang berhutang, kemudian tidak mampu melunasi hutangnya hingga meninggal, maka ia harus membayar hutang di akhirat.

Pahala kebaikannya yang akan menjadi penebus hutang yang belum terbayar. Di akhirat nanti, pahalanya akan diubah menjadi “alat pembayaran” hutang yang belum terbayar di dunia.

Maka dari itu, jika memang tidak benar-benar butuh untuk berhutang, maka janganlah berhutang, karena konsekuensinya cukup besar.

Baca Juga: Doa Agar Cepat Lunas Hutang Dari Rasululah yang Diajarkan Kepada Ali bin Abi Thalib

Bisa jadi seseorang di akhirat membawa banyak pahala, kemudian menjadi habis tidak tersisa karena ia harus menjadikan pahalanya sebagai alat untuk membayar hutangnya selama di dunia.

Hal ini disebutkan dalam salah satu hadits yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ dari sahabat 'Abdullah bin Umar bin al-Khaththab,

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

"Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham". [HR. Ibnu Majah, no. 2414]