Ringkasan Dakwah Diam-Diam Nabi Muhammad di Awal Kenabian

- Selasa, 14 Maret 2023 | 12:15 WIB
Dakwah diam diam yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ  (Juli Kosolapova - Unsplash.com)
Dakwah diam diam yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ (Juli Kosolapova - Unsplash.com)

KhazanahImani.com - Pada masa awal kenabian, Rasulullah berdakwah secara rahasia atau secara diam-diam.

Ia ﷺ tidak langsung terang-terangan berdakwah agar tidak mengejutkan kaum Quraisy yang fanatik pada kemusyrikan dan penyembahan terhadap berhala.

Nabi Muhammad ﷺ berdakwah tidak secara terang-terangan, seperti berbicara di tempat-tempat umum atau di tempat ibadah mereka.

Beliau hanya berdakwah kepada sanak famili yang sangat dekat atau orang yang sudah beliau kenal dengan baik.

Baca Juga: 4 Tahapan Dakwah Rasulullah Beserta Penjelasannya, Para Pendakwah Wajib Tau

Diantara orang yang pertama masuk Islam adalah Khadijah binti Khuwailid r.a., Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah mantan budak Rasulullah sekaligus anak angkatnya.

Dari kalangan orang yang beliau kenal, ada Abu Bakar, Utsman bin Affan, Az-Zubair bin Al- Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa‘d bin Abi Waqqash, dan beberapa sahabat lainnya.

Mereka bertemu dengan Nabi Muhammad ﷺ secara diam-diam. Apabila salah seorang di antara mereka ingin beribadah, ia akan pergi ke tempat-tempat di Kota Makkah yang sepi agar tidak terlihat orang Quraisy.

Ketika jumlah pemeluk Islam mencapai lebih dari 30 orang laki- laki dan perempuan, Rasulullah ﷺ memilih rumah salah seorang dari mereka, Al-Arqam bin Abu Al-Arqam, untuk dijadikan majelis pertemuan dan pengajaran.

Dakwah diam-diam ini menghasilkan sekitar 40 orang Muslim laki-laki dan perempuan. Mayoritas adalah orang miskin, budak, dan orang Quraisy yang tidak punya kedudukan.

Baca Juga: Para Pembenci Dakwah, Hati-Hati Dengan Ucapan yang Dibenci Allah ﷻ Ini

Melakukan dakwah secara diam-diam di awal masa kenabian adalah sebuah langkah yang sangat tepat dari Rasulullah ﷺ.

Bahkan, dalam kondisi ini, berperang atau jihad melawan orang kafir adalah hal yang diharamkan!

Al-Izz bin Abdus Salam pun berpendapat bahwa haram hukumnya berjihad dalam kondisi seperti ini. Dia mengatakan, “Apabila tidak bisa mengalahkan, kita wajib mengalah karena perlawanan (dalam keadan ini) justru mengakibatkan kematian, dan hanya akan membuat senang orang kafir yang terus menghina kaum Muslim. Perlawanan seperti ini hanya menimbulkan kerusakan, bukan kemanfaatan.”

Halaman:

Editor: Muhammad Mustofa Syafiq

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Salam Dari Rasulullah Untuk Imam Al Bukhari

Jumat, 17 Maret 2023 | 10:36 WIB

Cinta dan Pengorbanan Para Sahabat untuk Nabi Muhammad

Selasa, 17 Januari 2023 | 14:31 WIB
X