Khazanahimani.com - Sudah semestinya setiap hamba Allah ﷻ yang bermaksiat kepada-Nya untuk bersegera bertaubat kepada Allah ﷻ.
Taubat adalah memohon ampunan Allah ﷻ dan berupaya untuk tidak mengerjakan perbuatan maksiat yang serupa di masa mendatang.
Diterimanya taubat akan menimbulkan bekas tertentu kepada seseorang.
Biasanya, orang-orang yang taubatnya diterima akan memiliki kualitas ibadah yang lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga: Ibadah Itu Seperti Rezeki, Sudah Ada Jatahnya dan Setiap Manusia Berbeda-Beda
Mereka akan berusaha untuk menyibukkan diri dalam hal-hal yang bermanfaat bagi akhirat mereka.
Sebagaimana diungkap oleh salah seorang imam besar umat Islam, imam Ibnu Katsir,
Perangai orang yang bertaubat telah Allah sebutkan pada akhir Surat At-Taubah: 112
{ ٱلتَّـٰۤىِٕبُونَ ٱلۡعَـٰبِدُونَ}
"Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat lagi beribadah"
Maka sudah pasti seorang yang bertaubat itu dekat dengan ibadah.
Dia menyibukkan dirinya dengan amalan untuk hari akhir. Apabila tidak demikian, jiwa ini memiliki ambisi kuat yang terus goncang berubah-ubah.
Apabila engkau tidak menyibukkannya dengan yang haq, jiwa ini akan tersibukkan dengan yang batil.
[Al Bidâyah wan Nihâyah, 176/9]
Artikel Terkait
Ingin Taubat Di Masa Tua Saja, Ini Peringatan dari Ulama Besar
Hadits tentang Sholat Taubat yang Diriwayatkan Abu Bakar
Perbedaan Istighfar dengan Taubat, Tadabbur Surat Hud Ayat 90
Tidak Segera Taubat Setelah Bermaksiat, Terhitung Sebagai Maksiat yang Lain